TOP

Bola Dunia Raksasa Dalam hari Bumi di Surabaya

Memperingati Hari Bumi yang jatuh 22 April 2013, ratusan aktivis lingkungan dan nelayan pesisir Surabaya menggelar aksi unjukrasa. Mereka membawa replika bola dunia bergaris tengah 4 meter dari Taman Budaya Cak Durasim Jl. Genteng Kali menuju ke depan Gedung Negara Grahadi Jl. Gubernur Suryo.

Bola dunia raksasa itu diusung 8 orang bertelanjang dada. Sepanjang perjalanan mereka melakukan aksi teatrikal dengan tubuh yang terbalur lumpur.

Dalam orasinya, para pengunjukrasa mengkritik pemerintah dan negara-negara maju yang giat membangun tanpa mengindahkan kelestarian lingkungan. Mereka juga menolak pertemuan APEC yang baru saja berakhir di Surabaya dan WTO yang disebut hanya mengeruk kekayaan alam Indonesia, di sisi lain merusak lingkungan negeri ini.

Oni Mahardika Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jatim mengatakan perencanaan-perencanaan pembangunan yang digelar dalam skema APEC dan WTO hanya bertujuan mengeruk kekayaan alam negara dunia ketiga, termasuk Indonesia.

"Kita menolak komersialisasi berlebihan pada alam. Kerusakan alam ini berdampak pada masyarakat yang hidupnya bertumpu pada alam," kata dia.

Oni mencontohkan kerusakan pesisir Kenjeran di Surabaya akibat pengerukan pasir laut oleh kalangan swasta. Ini mengakibatkan kerusakan terumbu karang dan ekosistem pantai. Akibatnya, nelayan Kenjeran pun kehilangan mata pencaharian karena ikan semakin sedikit.

0 komentar:

locaproxy affiliate blue